Menangis Semalam
Produced by Pongki Barata
Co-produced by Tommy Widodo
Keyboards : Tommy Widodo
Bass : Tyo Adrian
Guitars : Aldy Kanda
Drums : Tony Saputro
Recorded at : RR studio, Musica Studio, Bedroom studio
Mixed by : Andre Harihandoyo
Kalau dipikir pikir, sebenarnya, apa saja bisa dilajadikan inspirasi lagu. Memang yang menarik adalah lagu tentang cinta. Tema cinta seakan menjadi tema yang abadi di jagad raya musik ini. Sebagai penulis lagu, salah satu tugas saya adalah menangkap cerita cerita cinta yang terjadi di sekeliling saya, diluar yang saya alami sendiri.
Lagu Menangis Semalam adalah lagu tentang teman saya di Yogyakarta. Sebut saja namanya Heru. Heru berpacaran dengan gadis bernama, katakanlah, Nani. Suatu hari Heru mengatakan bahwa dia mendapat tawaran pekerjaan yang ada diluar kota. Apabila Heru mengambil pekerjaan ini, artinya mereka akan menjalani Long Distance Relation Ship. Sebuah langkah yang berat untuk pasangan yang tengah kasmaran.
Singkat cerita Heru mengambil pekerjaan itu dan berpisahlah mereka. Rupanya long distance relationship tidak cocok buat mereka. Mereka pun mengakhiri hubungan sebagai pasangan kekasih. Sebuah hal yang berat bagi Heru. Terlebih setelah mendengar kabar, Nani telah memiliki kekasih baru.
Setelah beberapa lama, Heru akhirnya kembali ke Yogyakarta. Mengetahui bahwa Heru tak lagi bekerja diluar kota, Nani berusaha menghubungi Heru kembali. Rupanya Nani masih menyimpan perasaan pada Heru, walaupun ia telah memiliki kekasih yang baru.
Heru bimbang menanggapi ini. Di satu sisi ia masih menyimpan perasaan kepada Nani, tapi disisi lain ia juga kecewa terhadap Nani yang menurut Heru, sebegitu mudahnya berpaling pada pria lain, ketika Heru berada di luar kota.
Dengan berat hati Heru menyampaikan kepada Nani untuk tetap bersama kekasihnya dan meminta Nani untuk melupakan dirinya.
Kisah yang sedih ini diceritakan Heru langsung kepada saya, di sebuah bangku di halaman depan Studio Alamanda di Yogyakarta. Studio Alamanda ini bisa dibilang adalah rumah kedua saya dulu ketika masih tinggal di Yogya. Saya beri judul Menangis semalam karena pada saat Heru menceritakan kisahnya ini, dia pun tak kuat menahan tangisnya.
Beberapa minggu kemudian lagu ini direkam oleh Audy dan menjadi salah satu lagu andalan Audy di sepanjang karirnya.
Terus terang, untuk album Pongki Barata Meets The Stars ini, saya sempat terpikir untuk menyanyikan ulang sendiri lagu Menangis Semalam ini. Tetap di beberapa kali percobaan, saya merasa kurang pas. Ketika saya diundang untuk acara Musiklopedia Trans7 Tv, lagu Menangis Semalam dinyanyikan oleh Lea Simanjuntak, yang bukan kebetulan adalah adik ipar saya he he. Maka ketika saya mencari penyanyi untuk lagu ini , keputusan saya jatuhkan kepada Lea Simanjuntak. Seorang penyanyi sopran yang menguasai berbagai jenis gaya bernyanyi dari mulai pop, RnB, soul bahkan classic !
Ketika rekaman, Lea dalam keadaan hamil 9 bulan putra keduanya dan sedang mengambil cuti bernyanyi. Saya sendiri sempat merasa tidak yakin apakah Lea mau mengerjakan proyek ini. Tapi diluar dugaan Lea justru bersemangat dan bersedia merekam vocalnya.
Di ruang rekaman vocal, Lea pun memilih duduk daripada berdiri seperti biasanya. Lea pun mengakui ia sendiri sedikit mengalami kesulitan bernafas karena usia kandungan nya yang sudah menua. Rekaman pun berjalan dengan santai dan tanpa tekanan. Sebagai produser saya harus memahami penyanyi saya dan memfasilitasi dia dengan sebaik baiknya.
Ketika saya rasa sesi rekaman sudah cukup, saya meminta Lea untuk mengakhiri sesi rekaman ini. Tapi rupanya Lea masih belum merasa puas. Ia mempunyai ide untuk menambahkan lirik dan beberapa vocal part yang tidak ada dalam perencanaan awal. Saya sudah sering bekerja sama dengan Lea, jadi ketika dia mengusulkan sebuah ide, saya yakin ide itu adalah ide yang bagus. Dan hasilnya memang luar biasa, Lea menambahkan citarasa baru pada lagu ini, dengan menambahkan lirik Bahasa Inggris yang simple tapi efektif. Thank you Lea!
Fun notes:
1. Menurut data yang saya baca dari laporan royalty, Menangis Semalam terjual hampir 200 ribu copy dalam 2 bulan dirilis.
2. Tahun 2002, Pak Yan dari Sony Music Indonesia yang menelpun saya untuk membuatkan lagu untuk Audy. Saya sempat mengirim sebuah lagu dan ditolak oleh beliau. Menangis Semalam ini adalah lagu ke dua yang saya kirim.
3. Sekitar tahun 1998 Lea menjadi backing vocal sebuah acara di RCTI, pada suatu episode nya, Lea menyanyi sebuah lagu sambil memainkan piano. Saya yang kebetulan sedang menonton acara itu, berkata pada teman disebelah saya: “ Kalau saya nanti menjadi produser,artis seperti inilah yang akan saya kerjakan! “. Di tahun 2003 saya menjadi produser album pertama Lea yang berjudul Bangun, dan kita sering bekerjasama dalam berbagai proyek lain nya.
4. Ingat bangku halaman di studio Alamanda yang saya ceritakan diatas? Rupanya bangku itu sering disebut bangku curhat oleh teman teman, karena siapapun yang duduk disitu punya tendensi untuk curhat hahaha
MENANGIS SEMALAM
Kau sempat ucapkan pisah
saat ku beranjak pergi
tapi perasaanku
tak berpaling darimu
Kau ucapkan jangan pergi
saat ku datang kembali
tapi luka ini
telah membeku tak mencair
Tahukah kamu semalam tadi
aku menangis
mengingatmu mengenangmu
mungkin hatiku terluka dalam
atau selalu
terukirkan kenangan kita
Kau telah hadirkan dia
untuk menggantikan aku
tanpa kau sadari
aku takkan pernah terganti
Kau ingin tinggalkan dia
dan menyandingku kembali
ini takkan adil
buatku ataupun dirinya