Bertanya Tanya
Produced By Pongki Barata
Co-produced by Ryan Nugroho
Guitars : Andre harihandoyo
Bass : Moko
Keyboards : Tommy Widodo dan Ryan
Drums : Tony Saputro
Recorded at : RR studio, HB studio
Mixed by Joseph Manurung @Blessing studio
Ya atau tidak. Dua jawaban yang menakutkan untuk seseorang yang ingin menyatakan cintanya pada orang yang dikasihinya. Oleh karena itu seringkali orang lebih suka memendam perasaan nya daripada menerima resiko ditolak. Sebuah permasalahan klasik yang sering kita lihat di sekitar kita.
Saya sering melihat melihat kisah seperti ini dalam cerita cerita film yang saya tonton. Saya sendiri lupa , film apa tepatnya, tapi tema ini mengusik buat saya tulis dalam sebuah lagu. Tapi keinginan saja tidak cukup, harus diimbangi dengan mood yang pas, sehingga nanti diharapkan akan muncul nada dan lirik yang tepat.
Bagaimana caranya memunculkan mood? Buat saya, bisa dilakukan dengan mendengarkan musik dari musisi lain. Beberapa tahun belakangan ini saya sangat tertarik dengan music country. Pop country tepatnya. CD Keith Urban, Blake Shelton, Vince Gill, Amy Grant menjadi santapan musik saya setiap hari. Saya tidak mau mencontek mereka, tapi saya hanya mencari suasana yang pas untuk memunculkan nuansa country dalam nada yang (akan) saya buat nanti. Proses ini yang saya namakan pengendapan influen, atau pengendapan pengaruh. Membiarkan para idola saya itu mempengaruhi saya, sehingga saya mempunyai memori bawah sadar akan musik mereka yang tidak terpikirkan sebelumnya .
Cara ini buat saya efektif dan lebih jujur daripada sekedar mengambil nada mentah mentah dan mengklaimnya sebagai milik kita. Tetapi , walaupun begitu, dalam dunia musik ini, apapun namanya, sengaja atau tidak, kemiripan satu lagu kadang kadang memang tidak bisa dihindari. Jadi mungkin saja lagu saya ada yang mirip dengan lagu orang, walaupun tanpa saya sengaja.
Tantangan menulis lagu dengan irama slow /medium adalah membuat lirik yang menarik dan tidak membosankan. Pendekatan yang saya lakukan untuk lagu Bertanya-tanya adalah balada, atau bercerita. Resikonya akan sedikit panjang, tetapi memang harus dilakukan untuk menyampaikan kelengkapan cerita. Bait 1 , 2 dan 3 harus runut supaya pendengar bisa mengerti ceritanya.
Musisi Sting pernah berkata, perbedaan Antara menulis novel dengan menulis lagu adalah begini: Novel, dari tema yang sedikit kita harus mengembangkan sebanyak mungkin, sedangkan menulis lagu dari cerita yang besar kita harus bisa menjelaskan nya dalam tulisan yang singkat… tapi keduanya mempunyai prinsip yang sama yaitu bercerita.
Dalam lagu ini, saya harus bisa menceritakan , hubungan kedua tokoh dalam lagu ini, dan kondisi yang mereka alami. Bagaimana si pria hanya bisa menjadi pendengar setia dari permasalahan si wanita. Si wanita sudah memiliki pasangan, sementara pria ini statusnya hanya dianggap teman. Karena hubungan yang intens, perasaan si laki laki mulai tumbuh ke arah yang lain, lebih dari sekedar berteman. Sementara si wanita hanya menganggap dia seorang teman yang siap mendengarkan keluh kesahnya. Si pria ini mulai ingin melangkah lebih jauh, ingin mengutarakan isi hatinya, tetapi karena kondisi, hal ini urung dilakukakan nya. Akibatnya si pria selalu merasa penasaran, apa yang akan terjadi apabila ia menyampaikan perasaan nya ini, apakah akan merubah segalanya? Semacam cerita novel klasik ya ? ha ha
Cerita seperti inilah yang menarik perhatian saya. Kalau dalam status Facebook : complicated ! ha ha ha ha.
Fun notes:
1. Lagu ini aslinya berlirik Bahasa Inggris, tapi karena akan dimasukkan dalam album ini, maka liriknya diubah ke Bahasa Indonesia. Judul aslinya adalah : Somene Else’s Arm
2. Pada saat album ini sudah di mastering (final proses dari rekaman), tiba tiba co-produser saya , Suryanto baru menyadari bahawa ada satu part string yang hilang. Karena sudah tidak mungkin lagi membongkar hasil mixing (tahap penggabungan semua track yang direkam menjadi 2 tarck saja secara balance), maka kami ‘menempel’kan part string itu kedalam hasil yang sudah di mixing dan meminta Stephan Santoso untuk me-mastering ulang.
3. Suara piano yang anda dengar dalam versi ini adalah versi yang ke 3, setelah mengalami 2x revisi. Versi pertama terlalu kalem, versi kedua terlalu mirip lagu Adele yang Someone Like You, versi ketiga yang pas ha ha ha. Thank you Tommy Widodo.
4. Sempat berpikir untuk membawakan lagu ini secara duet, tetapi gagal karena menurut saya , saya ingin mengambil sudut pandang pria nya saja.
BERTANYA TANYA
Cipt. Pongki Barata
KAU TERDUDUK DIHADAPANKU
BERCERITA TENTANG HARIMU
AKU TERSADAR
MUNGKIN INI WAKTU YANG TEPAT
UNTUK BISA MENGUTARAKAN
PERASAANKU
REFF:
AKU TAKUT TUK BERTANYA
APA KAU RASA YANG SAMA?
TAPI AKU INGIN TAU JAWABNYA
MUNGKIN IYA MUNGKIN TIDAK
MUNGKIN KAU TAK PERNAH JAWAB
ATAU MUNGKIN ENGKAU TAKUT TERLUKA?
AKU SLALU BERTANYA TANYA
KAU CRITAKAN SEMUA RAHASIA
KAU PERCAYA PASTI TERJAGA
AMAN DENGANKU
SAAT DIA MENYAKITIMU
KAU BERLARI DAN MENCARIKU
MENANGIS DENGANKU